senyum dalam derita


saban hari aku menanti
sebuah jawaban yang tergantung soalannya
sebuah jawaban yang terhilang penghujungnya
jawaban yang bingung untuk diselami
harapan aku bukan putus
cuma tergelincir di tengah titian usang
mungkin cara aku salah
mungkin cara aku kurang elok
atau mungkin nasib aku buruk
menang bukan lonjak sorak
kalah bukan duduk cangkung
aku tersenyum di alam angan
aku cuma aku sedih di alam sedar
kalaupun bintang tak berkelip lagi
kalaupun bunga tak terhias lagi
aku terima apa saja
asal bulan aku jadi peneman aku
aku cuma mampu senyum
untuk hilangkan penderitaan

bintang hati aku

bintang tak selalu ada
kau pejam mata
kekadang dia hilang
kekadang dia muncul
sampai aku selalu doa dalam hati
semoga dia datang lagi
andai hidup aku tak lama
andai umur aku tak panjang
andai nadi aku tak denyut
andai jantung aku berhenti berdegup
bintang itu yang aku tunggu
bintang itu aku mahu
kalau aku tiada di dunia
aku perlukan pertolongan
kau pegang bintang itu
kau beritahu bintang itu
apa aku rasa
bintang yang berkelip itu
bintang hati aku

ilmu

tangan bertepuk tapi tiada bunyi
naskah untuk dibaca 
bukan untuk dibelek
bukan untuk direnung
bukan hanya baca sinopsis
tapi untuk difikir
diselami didalami dan dialami
bukan senang penulis keluar idea
bukan senang penulis kerah tenaga
ini tujuan kita bersama
yang salah ditunjukkan
yang betul menunjukkan
yang kiri bilas
yang kanan bidas
bukan yang jahil tindas yang celik cantas
jahil bukan bermakna bodoh
jahil bermakna tidak tahu apa-apa
tapi berbeda dengan zaman sekarang
manusia suka tunjuk lagak
padahal jahil
macam aku cakap
tangan bertepuk tapi tiada bunyi